Pada analogi tersebut, luas meja
kerja akan mempengaruhi kemampuan menangani sebuah beban pekerjaan.
Jika meja terlalu sempit, kemungkinan besar akan dibutuhkan
beberapa kali pengulangan proses membawa berkas dari lemari untuk
dikerjakan ke meja kerja. Atau ada alternatif lain, yaitu
menumpukkan berkas-berkas dalam antrian, yang kemudian baru akan
dikerjakan.
Demikian juga pada PC, jika program
ataupun data yang dikerjakan terlalu besar untuk di-loading ke RAM.
PC akan menggunakan sebagian dari harddisk yang didedikasikan
khusus untuk menyimpan data yang tidak tertampung dari RAM.
Bagian khusus pada harddisk
yang didedikasikan khusus ini disebut sebagai virtual memory. Paging
file atau juga dikenal sebagai swapfile pada operating system Windows
adalah salah satu contoh dari virtual memory.
Jika paging file sering
diakses, maka akan sangat signifikan menurunkan kinerja PC. Sebagai
ilustrasi, CPU hanya membutuhkan waktu 200 ns (nano second) untuk
mengakses data pada RAM. Sedangkan untuk mengakses virtual
memory pada harddisk, CPU akan membutuhkan waktu sekitar 12.000.000
ns. Atau perbandingannya butuh waktu CPU mengakses paging files pada
harddisk sekitar 60.000 kali lebih lama dibandingkan jika CPU
mengakses data dari RAM.
Selain kinerja PC terasa
melambat drastis, masih ada pertanda lainnya. Seperti akses harddisk
yang berlebihan. Bahkan saat Anda tidak memerintahkan sebuah proses
baru. Seperti membuka file, melakukan save data, ataupun hal serupa.
Harddisk terus bekerja, karena CPU membutuhkan data paging file yang
tersimpan di dalamnya.
Ini memang tidak akan selalu
terjadi. Saat loading beban PC masih rendah, memory masih dapat
menampung data dan instruksi yang aktif. Ketika beban PC full, dan
loading data dan instruksi semakin banyak, memory mulai keha bisan
tempat. Dan jika hal ini yang memang terjadi pada PC Anda,
dapat dijadikan salah satu tolak ukur bahwa sistem Anda
membutuhkan kapasitas RAM yang lebih besar.
0 komentar:
Posting Komentar