Pengertian Plug and Play
Dulu pada masa Windows 3.1 dan
lebih awal, menginstalasi hardware baru merupakan mimpi buruk.
Setiap slot ekspansi harus di-setup secara manual, sehingga Anda
harus mempelajari hal teknis yang kompleks mengenai bagaimana
sebenarnya PC bekerja. Jika ada suatu masalah, maka kartu bisa saja
tidak bekerja atau, lebih parah, beberapa item lain dari hardware
berhenti bekerja, dan Anda harus mengonfigurasi ulang itu juga.
Untungnya,
Microsoft menyadari itu adalah situasi yang tidak bisa diterima,
terutama jika mereka ingin menjual PC ke pengguna rumahan biasa, dan
Windows 95 merupakan penampilan pertama dari solusi mereka: Plug and Play.
Sekarang hardware baru akan dideteksi dan dikonfigurasi oleh BIOS dan
Windows sendiri, dengan sedikit sekali (jika ada) input dari user.
Begitulah awal rencananya. Versi pertama tidak terlalu andal, dan dengan cepat mendapat julukan baru “Plug and Pray”,
tetapi situasi langsung diatasi. Sekarang Anda bisa mengambil
add-on apapun, memasang mereka ke dalam sembarang sistem, dan itu akan
bekerja sesuai dengan yang Anda harapkan. Tentu saja itu hanya
sebagian dari Plug and Play.
Cara Kerja Plug and Play pada Windows XP
Plug and Play pada Windows
XP memungkinkan user cukup menghubungkan hardware dan menyerahkan
tugas konfigurasi dan menjalankan hardware kepada operating system .
Namun, hardware komputer, driver perangkat, dan BIOS sistem semua
harus didesain sedemikian supaya supaya dapat menginstalasi perangkat
baru tanpa campur tangan user. Sebagai contoh, meskipun Windows XP
menyediakan fungsi Plug and Play, jika tidak tidak ada driver Plug and Play yang
tersedia untuk perangkat yang dimaksud, maka operating system tidak
bisa secara otomatis mengonfigurasi dan menjalankan perangkat.
Pada
waktu hardware terpasang, misalnya pada waktu user memasang
kamera ke port USB, Plug and Play Manager melakukan langkah berikut
untuk menginstalasi perangkat: setelah mene- rima notifikasi adanya
perangkat yang dipasang, Plug and Play mengecek resource
apa yang dibutuhkan oleh perangkat (misalnya interrupt, range
memory, range I/O, dan channel DMA) dan untuk memberi resource
tersebut Plug and Play Manager mengecek nomor identifikasi perangkat.
Ia kemudian mengecek harddisk, drive floppy, drive CD-ROM, dan
Windows Update untuk mendapatkan driver yang sesuai dengan nomor
identifikasi perangkat. Jika terdapat beberapa driver, Plug and Play
memilih driver yang optimal dengan melihat ID hardware, driver
signature, dan fitur driver lainnya yang paling cocok, baru
kemudian menginstalasi driver dan menjalankan perangkat.
Driver
perangkat yang disertakan dengan atau yang diinstalasi pada Windows
XP harus memenuhi standar program Windows Logo. Driver perangkat
yang telah melewati uji kompatibilitas Windows Hardware Quality Lab
(WHQL) ditandai secara elektronis dan Windows XP mendeteksi tanda
digital tersebut. Demi stabilitas sistem, Anda sebaiknya hanya
menggunakan driver perangkat yang telah ditandai untuk Windows XP.
Sebuah pesan akan memberitahu user jika driver yang belum
ditandai akan diinstalasi.
Windows memuat lebih dulu driver dengan Start 0.
Jika ada beberapa driver
untuk perangkat, Windows XP menggunakan driver-ranking untuk
menentukan driver optimal yang akan dimuat. Ranking driver
ditentukan berdasarkan apakah driver telah ditandai dan seberapa cocok
ID dengan ID perangkat. Perluasan dukung Plug and Play bergantung
kepada hardware dan driver perangkat. Sebagai contoh, perangkat lama
yang tidak Plug and Play—seperti kartu suara Industry Standard
Architecture (ISA) atau kartu jaringan Extended Industry Standard
Architecture (EISA)—bisa mendapatkan fungsi dari driver Plug and
Play.
Perluasan dukung Plug and
Play ber- gantung pada hardware dan driver pe- rangkat. Sebagai
contoh, perangkat lama yang tidak Plug and Play—seperti kartu suara
Industry Standard Architecture (ISA) atau kartu jaringan Extended
Industry Standard Architecture (EISA)— bisa mendapatkan fungsi dari
driver Plug and Play.
Jika
driver tidak mendukung Plug and Play, perangkatnya akan berperilaku
sebagai perangkat non-Plug and Play. Ini bisa menyebabkan hilangnya
beberapa fungsi operating system. Sebagai contoh, fitur manajemen
listrik seperti hibernation mungkin tidak bekerja. Untuk monitor,
Windows XP mendukung instalasi Plug and Play hanya jika monitor, kartu
grafis, dan driver monitor mendukung Plug and Play; jika tidak,
monitor dideteksi sebagai “Default Monitor”. Jika Anda memasang
komputer melalui switch KVM, Plug and Play bisa saja tidak berjalan.
Pada
Windows XP, dukungan Plug and Play dioptimalkan untuk komputer yang
mempunyai Advanced Configuration and Power Interface (ACPI) BIOS. ACPI
BIOS bertanggung jawab dalam mendeteksi hardware yang tidak terlihat
oleh Plug and Play karena hardware tersebut dipasang ke bus yang
tidak mendukung Plug and Play. Sebagai contoh, ACPI BIOS mendeteksi dan
membantu konfigurasi perangkat seperti timer sistem dan programmable
interrupt controller pada motherboard, yang tidak terdapat pada bus
yang mendukung Plug and Play.
Supaya
semua fitur Plug and Play dapat bekerja, ia harus mempunyai ACPI
BIOS dan perangkat serta driver yang memenuhi Plug and Play.
Advanced Power Management (APM) BIOS atau Plug and Play BIOS tidak
meng-enable semua fitur Plug and Plau dan tidak sehebat ACPI. Pada
waktu troubleshooting atau mengubah setting resource secara manual,
lihat dulu apakah Plug and Play disediakan oleh operating system atau
BIOS. Jika Plug and Play ditangani oleh BIOS dan Anda secara manual
mengubah resource yang dialokasikan ke hardware (seperti interrupt dan
range memory) maka perubahan tersebut bersifat permanen, dan
operating system tidak bisa merelokasi resource tersebut.
Jika
resource hardware bersifat permanen, Windows XP kehilangan
beberapa kemampuannya untuk meng- alokasi resource ke semua
perangat secara optimal. Jika Windows tidak bisa mengalokasi semua
resource secara optimal, kemungkinan besar satu atau beberapa perangkat
tidak berfungsi dengan benar karena masalah alokasi resource.
Pada
komputer x86, cara BIOS berinteraksi dengan perangkat Plug and
Play bergantung kepada siapakah yang mengonfigurasi hardware, BIOS,
atau operating system. Jika komputer Anda mempunyai opsi ini, setting
Enable Plug and Play operating system bisa mempengaruhi interaksi
tersebut. Beberapa perangkat Plug and Play bisa diinstalasi atau
dilepas pada waktu sistem sedang berjalan. Sebagai contoh, USB, IEEE
1394
dan PC Card bisa diinstalasi dan dilepas dari sistem yang
menyala. Pada waktu hardware tersebut dipasang atau dilepas, operating
system secara otomatis mendeteksi pemasangan dan pelepasan
perangkat dan mengatur sistem dan/atau konfigurasi hardware sesuai
kebutuhan.
Jika perangkat tidak
bisa dilepas pada waktu sistem sedang berjalan, sebaiknya Anda
beritahu dulu operating system untuk menghindari timbulnya masalah.
Aplikasi Safely Remove Hardware memberitahu operating system
bahwa suatu perangkat akan dilepas. Pada tabek Anda dapat melihat
berbagai jenis perangkat Plug and Play, dan apakah mereka bisa
dilepas pada waktu sistem sedang berjalan.
Cara Kerja Plug and Play BIOS
Kebanyakan orang melihat Plug
and Play sebagai respon Windows pada waktu Anda memasang
perangkat USB baru misalnya, mendeteksi dan meminta Anda
menginstalasi driver. Namun, itu hanya sebagian kecil dari kerja Plug
and Play. Plug and Play sebenarnya digunakan untuk mendeteksi
semua hardware setiap kali Anda menyalakan PC dan kemudian
memberikan resource sistem yang dibutuhkan. IRQ (Interrupt Request
Lines) adalah salah satu contoh
Melepas perangkat dengan Safely Remove Hardware.
sinyal yang memberitahu CPU
bahwa suatu perangkat tertentu butuh perhatian. PC mempunyai jumlah
IRQ yang terbatas, dan meskipun dapat di-share, mereka perlu digunakan
secara bijak.
Proses alokasi
dimulai awal sekali, bahkan sebelum Windows mulai dimuat, pada waktu
BIOS mengecek hardware yang terinstalasi dan menentukan IRQ mana
yang diberikan kepada perangkat. IRQ yang tidak digunakan diberikan
kepada PCI bus controller untuk re-alokasi nanti. Yang dilakukan
BIOS ini membantu jika Anda mempunyai PC lama yang tidak
sepenuhnya bisa menangani Plug and Play biasa misalnya, tetapi hampir
sama sekali tidak berguna bagi yang lain. Pada kenyataannya, Windows XP
mengabaikan setiap alokasi resource sistem yang dilakukan oleh BIOS,
dan meng-enable Plug and Play untuk menangani semuanya dari awal.
Ok, itu mungkin sedikit berlebihan.
Plug
and Play sangat pintar, tetapi ia bukan hanya komponen Windows: ia
juga bergantung kepada hardware Anda, dan driver. Hasil akhirnya
adalah jauh lebih panjang dari yang Anda kira. Kondisi sistem dan
setting BIOS bisa Anda lihat pada tabel.
Mencari Perangkat
Proses pencarian hardware Plug
and Play dimulai dari driver virtual bernama “Root”, yang
mewakili PC Anda. Ia menggunakan sistem bernama HAL (Hardware
Abstraction Layer) untuk mengambil perangkat dan controller pada
motherboard dan untuk mengetahui jenis bus. Driver kemudian
menjalankan apa yang disebut rutin enumerasi untuk mengetahui
perangkat dan bus lain yang telah dihubungkan dan melaporkan hasilnya
ke Plug and Play Manager. Setiap bus baru yang ditemukan
(misalnya controller USB) kemudian menjalankan rutin enumerasi
mereka sendiri, mencatat semua yang terhubung ke mereka. Proses
berjalan terus sampai Plug and Play tahu semua yang terhubung ke
sistem Anda.
Akar dari Semua
Apakah ini mulai terdengar
seperti suatu tree atau struktur folder? Anda benar. Dengan Root
pada bagian atas, lalu folder PCI dengan folder USB didalamnya yang
misalnya menampung semua perangkat USB yang terhubung. Anda bisa
melihat hal yang sama pada Device Manager. Klik View, dan kemudian
pilih Devices by Connection.
Yang
masih belum kita lihat adalah bagaimana Plug and Play
mengetahui driver mana yang digunakan untuk setiap perangkat. Itu
bukanlah suatu masalah bagi perangkat sistem top-level seperti PCI bus,
karena Windows memuat mereka terlebih dulu. Yang mana? Anda bisa
melihat semuanya pada Registry: jalankan Regedit, buka HKEY_LOCAL_
MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services, dan lihat perangkat yang
ada. Semua yang dimulai Start 0 dimuat lebih dulu untuk sistem
supaya boot, jadi Plug and Play tidak ada hubungan dengannya.
Namun,
perangkat low-level seperti kartu suara dan perangkat USB berbeda.
Pa da waktu Windows menemukan mereka, ia harus mengecek untuk
melihat apakah ada driver yang cocok pada sistem Anda. Setiap
hardware yang ditemukan Plug and Play akan memberikan beberapa
pengenal. Pertama adalah kode vendor, dan setiap orang
yang membuat add-on PC mempunyai pengenal masing-masing. Sebagai contoh, misalnya Iomega menggunakan
13CA
dan tidak ada yang lain yang bisa menggunakan itu. Kedua adalah
kode produk yang digunakan oleh pabrikan untuk mengidentifikasi
perangkat itu.
Plug and Play lalu
menggunakan kode tersebut untuk membuat pengenal khusus untuk
perangkat. Jika Anda mempunyai Logitech USB Wheel Mouse misalnya, ia
akan mencari “Vid_046d&Pid_c00e”. “Vid’ menunjukkan ID vendor,
046d merupakan kode untuk Logitech, “Pid” adalah ID produk dan 0411
adalah kode Logitech untuk Wheel Mouse.
Sekarang
Plug and Play perlu tahu apakah Anda pernah menginstalasi
driver untuk produk itu dan ia mencarinya dengan melihat Registry.
Misalkan Wheel Mouse Anda dihubungkan ke port USB maka ia akan
dimasukkan ke dalam HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControl
Set\Enum\USB. Setelah ditemukan, Plug and Play menggunakan nilai Driver
untuk mencari driver-nya, dan Anda selesai.
Namun,
jika itu adalah produk baru maka tidak akan ada entri yang
dima- sukkan ke dalam Registry sehingga Plug and Play akan menjalankan
wizard New Device. Anda kemudian tunjukkan CD atau folder yang
berisi driver, atau paling tidak file INF mereka. Selanjutnya,
mereka diinstalasi dan Plug and Play melanjutkannya dengan boot. Ini
merupakan proses yang kompleks, tetapi kita tidak perlu khawatir lagi
tentang hal teknis, dan itu adalah jalan yang benar.
Windows memuat lebih dulu driver dengan Start 0.
Melepas
Perangkat Plug and Play Beberapa bus memungkinkan perangkat untuk di
hot-plugged—dipasang atau dilepas pada waktu sistem sedang
berjalan. Contoh bus tersebut adalah USB, IEEE 1394, PC Card dan
CardBus. Untuk perangkat pada bus lain, seperti ISA dan PCI, komputer
harus dimatikan sebelum perangkat dipasang atau dilepas.
Pada
waktu melepas perangkat dari bus yang mendukung hot plugging, jika
icon Safely Remove Hardware muncul pada area notifikasi, gunakan
aplikasi Safely Remove Hardware untuk melepas perangkat dari sistem
dengan aman. Aplikasi Safely Re move Hardware memberitahu Windows
bahwa user ingin melepas suatu perangkat. Ini memberi Windows
kesempatan untuk mempersiapkan proses tersebut dengan melakukan
langkah-langkah seperti menghentikan transfer data ke perangkat dan
melepas driver perangkat.
Pelepasan
hardware dari sistem yang berjalan tanpa menggunakan aplikasi Safely
Remove Hardware sering disebut surprise removal karena operating
system tidak diberitahu dulu tentang pelepasan tersebut. Surprise
removal bisa menyebabkan masalah pada pe- rangkat storage yang
menjalankan write caching, karena pada waktu perangkat tersebut
tiba-tiba dilepas, bisa menyebab data hilang atau terkorupsi. Untuk
mengurangi data yang hilang atau terkorupsi pada waktu perangkat
tiba- tiba dilpes, Windows XP secara default mematikan write caching
untuk perang- kat tersebut (seperti kamera yang mempunyai storage
IEEE 1394 atau USB, compact flash, dan sebagainya). Meskipun
dimatikannya write caching bisa menyelesaikan masalah, kami sarankan
untuk menggunakan aplikasi Safely Remove Hardware jika muncul pada
area notifikasi. Selain itu, dimatikannya write caching bisa
menyebabkan turunnya kinerja perangkat storage. Selain pada perangkat
storage di dalam komputer yang tidak bisa dilepas tiba- tiba, write
caching secara default dijalankan pada perangkat storage
berkinerja tinggi seperti harddisk IEEE 1394 dan SCSI.
Write
caching bisa diatur pada Device Manager. Pada Device Manager, di
bagian properti dari storage, klik tab Policies untuk melihat setting
write caching default. Jika tab Policies tidak tampil, berarti
write caching tidak tersedia untuk perangkat tersebut. Jika write
caching di-enable, Anda bisa mengubahnya sesuai kebutuhan.
Klik
Optimize for quick removal untuk mematikan write caching pada storage
dan Windows. Ini memungkinkan Anda melepaskan perangkat tanpa
menggunakan aplikasi Safely Remove Hardware, tetapi bisa mempengaruhi
kinerja perangkat. Klik Optimize for perfor- mance untuk
menjalankan write caching pada Windows, yang bisa meningkatkan
kinerja perangkat storage. Namun, Anda harus menggunakan aplikasi
Safely Remove Hardware untuk melepas perangkat dari komputer.
Jika write caching tidak
dinyalakan, perangkat storage tidak bisa dilepas tanpa mematikan
komputer. Opsi ini memungkinkan Anda memungkinkan Anda mematikan
write caching untuk perangkat storage, yang bisa mempengaruhi
kinerja perangkat tersebut. User juga harus memberitahu operating
system sebelum melepas komputer portabel dari docking station.
Safely Remove Hardware
Sebelum Anda melepas perangkat
dari bus yang mendukung, periksa apakah icon Safely Remove Hardware ada
pada area notifikasi. Jika ada, sebaiknya gunakan aplikasi Safely
Remove Hardware untuk memberitahu operating system bahwa perangkat
akan dilepas. Untuk mem- beritahu operating system tentang
pelepasan suatu perangkat Plug and Play, klik icon Safely Remove
Hardware pada area notifikasi. Icon menampilkan balon notifikasi yang
berisi daftar perangkat yang terpasang pada sistem. Klik perangkat
yang ingin Anda lepas. Perangkat dihentikan dan bisa dilepas.
Setting Plug and Play BIOS untuk Sistem
0 komentar:
Posting Komentar